Stasi (DPS) St. Albertus Agung, Paoh Bora, Dilantik Dewan Pengurusnya
Pelantikan Dewan Pengurus Stasi (DPS) St. Albertus Agung, Paoh Bora, Nanga Mau pada 28 September 2025. Ist. |
Nanga Mau, 28 September 2025.
Pagi yang cerah serta jalanan yang basah akibat guyuran hujan di Minggu subuh, menemani perjalanan Pastor Paroki St. Yosep Nanga Mau, RD. Triyadi bersama rombongan DPP beserta Komisariat Pemuda Katolik Kayan Hilir.
Jalan bebatuan
yang bercampur dengan tanah kuning, menjadi makanan sehari-hari bagi perjalanan
turney di wilayah Kecamatan Kayan Hilir. Namun medan seperti ini tidak
menyurutkan semangat rombongan pastor menuju Stasi St. Albertus Agung, Paoh
Bora. Stasi ini ada di wilayah Gerejawi
Umat Stasi St. Albertus Agung
Paoh Bora menyambut dengan sukacita kedatangan rombongan bermotor yang datang
melawat ke stasi mereka. Kedatangan yang amat dirindukan, sebab ini bukan
kunjungan turney biasa, melainkan kunjungan untuk sekaligus juga melantik
kepengurusan stasi yang telah dibentuk oleh umat.
Umat memohonkan rahmat dalam
Ekaristi yang kudus dan hikmat, agar mereka dimampukan untuk berjuang mengikuti
kehendak Roh dalam tugas perutusan yang baru saja diemban.
Melakukan Kehendak Ilahi
Bacaan Injil hari minggu ini,
tentang Lazarus dan orang kaya, memberi nasihat yang amat berarti bagi umat dan
pengurus stasi yang baru saja dilantik. Apa yang menjadi pesan adalah, setia
melakukan kehendak ilahi, serta tidak lalai berbuat baik.
Dalam homili, RD. Triyadi
berpesan bahwa “tugas berat bagi pengurus yang baru saja dilantik, untuk
meluangkan waktu bagi kegiatan Gereja; meluangkan waktu bagi saudara-saudari
kita yang sakit, tidak boleh abai, lalai berbuat baik seperti ditunjukkan oleh
bacaan Injil pada hari ini”.
Pesan singkat penuh hikmat ini
disambut hening umat yang mendengar. Para pengurus yang duduk di depan
mengangguk kecil, tanda bahwa mereka menyadari perutusan ini pertama-tama
menuntut pengurbanan diri, namun bukan sekadar pengurbanan kosong, melainkan
pengurbanan yang diarahkan pada kurban Kristus di salib.
Setelah merenungkan pesan Tuhan
dalam bacaan-bacaan suci dan homili, dilanjutkan dengan ritus pelantikan
Pengurus Stasi yang baru, bagi Stasi St. Albertus Agung, Paoh Bora. Doa-doa
hikmat yang dipanjatkan ke langit, beserta percikan air suci yang membasahi
tubuh dari para pengurus memberi arti yang amat mendalam bagi perutusan mereka.
Gereja yang hidup dan bergerak
Dalam sambutannya, Ketua Stasi
yang baru mengungkapkan rasa bahagia dan amat bangga, mewakili seluruh umat dan
anggota DPS yang baru saja dilantik. Ia mengajak seluruh umat untuk bekerja
sama, bergandengan tangan membangun Stasi Paoh Bora menjadi Gereja yang hidup
dan bergerak seturut semangat iman Kristiani.
“Kita semua sudah diberikan
kesehatan dan nafas kehidupan oleh Tuhan. Dua hal ini adalah bekal utama untuk
bekerja secara maksimal membangun Gereja yang hidup dalam iman”. Ia menyadari
betul bahwa kesehatan adalah bekal utama dari Tuhan untuk bisa selalu hidup dan
bergerak dalam iman, dan bersama-sama membangun Gereja.
Pengabdian total pada Tuhan dan tantangan pengurus
Ketua DPP St. Yosep Nanga Mau,
Lipanus menegaskan bahwa “menjadi pengurus Gereja tidak digaji, kita bekerja
murni karena pelayanan, dan bentuk persembahan diri kita kepada Tuhan”. Lipanus
juga menambahkan bahwa tak jarang, yang lebih sering diterima oleh pengurus
bukanlah pujian, melainkan keluh kesah dan kritik. Pengurus harus tidak mudah
menyerah karena kesadaran bahwa kerja yang dilakukan adalah untuk persembahan
diri kepada Tuhan.
Pengabdian pengurus stasi St. Albertus Agung, Paoh Bora total pada Tuhan dan tantangannya. Ist. |
Hal lain yang menjadi tantangan adalah mengorganisasikan umat. Masing-masing tentu memiliki pemikiran dan pendapat pribadi, pengurus mesti mampu untuk mengorganisir secara baik dan arif. Umat diharapkan untuk saling mendukung, jika ada salah atau keliru, silakan diperbaiki, gedung gereja dan fasilitas yang ada silakan dirawat dan dijaga.
Dalam sambutan selanjutnya, Ibu
Katarina, selaku Koordinator Pembina Sekami Paroki St. Yosep Nanga Mau berpesan
bahwa dalam waktu dekat akan dilakukan pembinaan Sekami untuk menumbuhkan iman
anak-anak, selaku generasi masa depan Gereja, dan sekaligus juga sebagai
“investasi” iman bagi anak-anak. Iman yang ditanam pada anak-anak diharapkan
pada saatnya nanti akan tumbuh, berkembang dan berbuah bagi Gereja.
Berbagi kasih
Pastor dan rombongan pula
menyampaikan tali kasih kepada saudara-saudari yang membutuhkan di stasi ini,
yakni memberikan pakaian layak pakai kepada korban kebakaran. Kemudian juga
membagikan alat tulis kepada anak-anak di stasi ini.
Aksi kecil ini diharapkan mampu
memberikan sedikit bantuan kepada mereka yang membutuhkan, sebab pertolongan
meski kecil sangat berarti bagi yang membutuhkan.