5 Provinsi di Indonesia dengan Umat Katolik Paling Banyak
Katolik terbanyak di Indonesia.Ist. |
Indonesia kaya banget sama keragaman, termasuk soal agama.
Dari 270 juta lebih penduduk negeri Pancasila, bilangan penganut Katolik, memang masih sedikit. Namun, bukan soal sedikitnya. Tetapi kualitasnya. Non multi sed multum.
Kali ini kita mau ngobrolin soal umat Katolik. Kalau ngomongin diri-sendiri, aman biasanya. Bicara orang lain, bisa salah pengertian.
Berapakah orang Katolik di negara + 62 waktu ini? Bilangannya tak kurang dari 8,7 juta orang atau 3% dari total penduduk per akhir 2024. Meski minoritas, umat Katolik punya peran besar di berbagai daerah, apalagi di lima provinsi yang kita bahas di bawah ini.
Dari data resmi Kemendagri dan BPS, kita bakal urutin provinsi-provinsi
dengan populasi Katolik terbanyak, sambil ceritain sejarah, budaya, dan apa aja
yang bikin mereka spesial. Yuk, kita mulai!
1. Nusa Tenggara Timur (NTT): Rumahnya Umat Katolik
Kalau ngomongin Katolik di Indonesia, NTT pasti juaranya. Di
sini, ada sekitar 3,08 juta umat Katolik, alias 54% dari total 5,7 juta
penduduk provinsi ini per 2024. Gila, kan? NTT adalah satu-satunya provinsi di
Indonesia di mana Katolik jadi agama mayoritas, mengalahkan Protestan yang
sekitar 40%. Angkanya juga naik terus, dari 3,01 juta di 2023, karena tingkat
kelahiran yang lumayan tinggi di kalangan masyarakat lokal.
Sejarah Katolik di NTT udah dimulai sejak jaman Portugis
masuk ke Solor dan Larantuka abad ke-16. Misionaris Jesuit dan Fransiskan kerja
keras nyebarin agama, dan tahun 1559, Raja Flores pertama kali memeluk Katolik.
Makanya, Flores sering disebut "pulau Katolik" pertama di Asia
Tenggara. Meski Belanda sempat ngalangin, pasca-kemerdekaan Gereja Katolik
melejit lewat sekolah, rumah sakit, dan program sosial. Sekarang, ada lebih
dari 1.000 gereja di NTT, dengan Keuskupan Agung Ende dan Kupang jadi pusatnya.
Umat Katolik di NTT kebanyakan dari suku Flores dan Timor.
Mereka andalan di sektor pertanian dan pariwisata, kayak di Labuan Bajo yang
lagi ngehits. Universitas Nusa Cendana di Kupang, yang dikelola yayasan
Katolik, juga jadi kebanggaan. Tapi, tantangannya nggak kecil, lho. Kemiskinan
masih jadi masalah besar, dan pernah ada konflik antar-agama, kayak di Atambua
tahun 1999. Untungnya, Gereja aktif banget bantu lewat Caritas NTT, yang rutin
kasih bantuan ke ribuan keluarga miskin.
Budaya Katolik di NTT itu asik banget. Misalnya, tiap Jumat Agung ada Prosesi Salib Suci di Larantuka yang bikin orang dari mana-mana dateng. Festival Santa Maria di Ritenggo juga seru, campuran iman dan tradisi lokal. Tokoh besar kayak Frans Seda, mantan Menteri Keuangan, juga lahir dari NTT. Jadi, NTT nggak cuma pusat Katolik, tapi juga contoh harmoni di tengah keberagaman.
2. Kalimantan Barat: Katolik di Borneo Barat
Di urutan kedua, ada Kalimantan Barat dengan 1,25 juta umat
Katolik, atau sekitar 25% dari 5,5 juta penduduk. Angka ini naik 2% dari tahun
sebelumnya, terutama dari etnis Dayak dan Tionghoa. Kalbar juga punya rekor,
lho: jumlah gereja Katolik terbanyak di Indonesia, sekitar 2.891 gereja per
2022!
Sejarah Katolik di sini dimulai dari misi Jesuit abad ke-19, fokus ke suku Dayak di pedalaman. Tahun 1905, para misionaris Ordo Kapusin tiba di Singkawang. Tahun 1909, Pontianak menjadi tempat kediaman Prefek Apostolik Mgr. Pacifikus Bos.
Pasca-kemerdekaan, banyak orang dari Jawa dan Flores pindah ke sini, bikin
komunitas Katolik makin besar. Sekarang, umat Katolik banyak di Pontianak (40%), Sanggau, Sekadau, dan Sintang (60%).
Mereka punya peran gede di sektor kelapa sawit dan
pendidikan. Sekolah Katolik kayak SMA St. St Petrus dan Paulus di Pontianak mendidik ribuan
anak tiap tahun. Tapi, ada tantangan juga, kayak deforestasi dan konflik lahan.
Gereja aktif banget bantu, misalnya lewat mediasi di Kapuas Hulu tahun 2023
yang nyelametin ribuan warga adat. Budaya Katolik di Kalbar juga keren, lho.
Perayaan Natal di Gereja Katedral St. Yosef, Pontianak selalu meriah, dan ada
ritual Dayak yang dicampur /inkulturasi sama doa Katolik, kayak waktu gawai. Juga ada Misa inkulturasi Tionghoa pas Imlek.
Tokoh kayak Mgr. Hieronymus Bumbun, Uskup Agung Pontianak, juga jadi penutup celah antar-agama. Koperasi Credit Union petani yang dikelola Gereja nyumbang 15% ekspor sawit provinsi. Jadi, Kalbar itu bukan cuma rumah buat umat Katolik, tapi juga contoh bagaimana iman bisa jalan bareng pembangunan.
3. Papua: Iman di Ujung Timur
Papua ada di posisi ketiga dengan 950.000 umat Katolik, atau
25% dari 3,8 juta penduduk. Angkanya naik 1,5% gara-gara migrasi dan program
pendidikan gereja. Meski Protestan lebih dominan di pegunungan, Katolik kuat di
pantai, kayak di Biak.
Katolik masuk Papua lewat misionaris Belanda MSC di akhir
1800-an. Pater Petrus Vertcheuwen bikin misi pertama di Fakfak tahun 1898.
Setelah Indonesia merdeka, Gereja Katolik bantu integrasi Papua lewat
pendidikan, kayak Universitas Fajar Timika. Sekarang, ada 1.221 gereja di bawah
Keuskupan Timika dan Manokwari.
Umat Katolik di Papua kebanyakan dari suku Biak dan Numfor. Mereka aktif di pertambangan, apalagi lewat CSR Freeport. Tantangannya berat, dari konflik separatis sampe isu HAM. Tapi, Gereja nggak tinggal diam. Uskup Sorong, Mgr. Christoforus Manto, pernah mediasi sama TPNPB tahun 2024, nyelametin banyak orang. Budaya Katolik di sini unik, kayak Paly Lift di Biak yang nyampur tarian perang sama doa. Rumah sakit Katolik di Jayapura juga layani 200.000 pasien tiap tahun. Tokoh kayak Yustinus Kimon, aktivis HAM, nunjukin peran besar umat Katolik di Papua.
4. Sumatera Utara: Katolik di Tengah Keramaian
Sumatera Utara punya sekitar 850.000 umat Katolik, atau 12%
dari 14,5 juta penduduk. Angkanya naik 1,2% karena urbanisasi di Medan.
Provinsi ini punya 2.439 gereja, kedua terbanyak di Indonesia.
Katolik masuk lewat Portugis di Barus abad ke-16, tapi baru berkembang besar pas jaman Belanda lewat misi Kapusin. Keuskupan Agung Medan berdiri tahun 1911. Sekarang, umat Katolik banyak di Medan (20%) dan Nias (30%). Mereka aktif di perdagangan dan pariwisata, apalagi di Danau Toba. Tantangan pernah muncul pas konflik etnis 1998, tapi Gereja bantu lewat dialog. Festival Santa Maria di Sibolga jadi highlight budaya, dan koperasi Katolik nyumbang 10% UKM lokal.
5. Jawa Timur: Katolik di Tengah Jawa
Jawa Timur punya 600.000 umat Katolik, cuma 2% dari 41 juta
penduduk, tapi naik 0,8% karena migrasi. Ada 603 gereja, terutama di Surabaya
dan Malang. Katolik masuk lewat Jesuit di Tuban abad ke-16, dan Keuskupan
Surabaya jadi pusatnya.
Kemudian diperkaya oleh para padri CM, Ordo Carmel, SVD, dan berbagai kongregasi, Jawa Timur menjadi salah satu pusat penting pendidikan calon imam di Indonesia. Sekolah Tiinggi Filsafat Teologi (STFT) Widya Sasana, Malang menjadi sentral pembinaan para pastor, biarawan/wati, dan awam Katolik top di Indonesia.
Umat Katolik di sini kebanyakan keturunan Tionghoa dan urban, selai Jawa. Mereka aktif di pendidikan, kayak Universitas Widya Mandala. Tantangan kayak intoleransi sporadis diatasi lewat dialog KWI. Prosesi Yesus Pengasih di Mojokerto jadi acara budaya keren, dan industri makanan Katolik juga berperan.
Pprospek
Lima provinsi ini (NTT, Kalbar, Papua, Sumut, Jatim) menyumbang 70% umat Katolik di Indonesia. Mereka nggak cuma aktif beribadah, tapi juga bantu bangun negara lewat pendidikan, ekonomi, dan dialog antar-agama.
Meski
ada tantangan, peran mereka di bumi Pancasila dan 14 Sustainable Development Goals (SDGs) bikin masa depan cerah. Kondisi yang memungkinkan Katolik berkembang dari masa ke masa, meski ada hambatan dan tantangan.
Dikompilasi oleh F.X. Tukijan
Daftar Sumber
- Databoks
Katadata. (2024). "10 Provinsi dengan Pemeluk Katolik Terbanyak di
Indonesia 2023". https://databoks.katadata.co.id
- Dataloka.id.
(2025). "Jumlah Umat Katolik di Indonesia 2024 Berdasarkan
Provinsi". https://dataloka.id
- Wikipedia.
(2025). "Gereja Katolik di Indonesia". https://id.wikipedia.org
- Databoks
Katadata. (2024). "10 Provinsi dengan Gereja Katolik Terbanyak pada
2022". https://databoks.katadata.co.id
- Dataindonesia.id.
(2023). "Sebaran Penduduk Katolik Indonesia pada 2022". https://dataindonesia.id
- Databoks
Katadata. (2022). "Sebaran Umat Katolik di Indonesia". https://databoks.katadata.co.id