Yesus, Jalan, Kebenaran, dan Hidup: Garansi bagi Orang Kristen Masuk Surga
Yesus Realitas Ilahi yang Nampak; Ia garansi bagi orang yang percaya dan yang mengikuti-Nya masuk surga. Ist. |
Oleh Sr. Margaretha Dasi
Kabar baik bagi setiap orang seperti judul narasi ini. Yesus adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup. Barangsiapa yang percaya dan mengikuti Yesus, ia akan sampai kepada Bapa (surga).
Ini garansi mengikuti Yesus. Sungguh kabar sukacita bagi segenap makhluk di bumi ini.
Yesus sebagai Jalan, Sang Penghubung pada Bapa
Mari sejenak mengikuti suasana the Last Supper, malam jamuan terakhir, 2 ribu tahun lalu. Yesus lagi duduk bareng murid-murid-Nya.
Udara agak tegang. Yesus tahu sebentar lagi Dia bakal pergi lewat jalan salib.
Di tengah situasi serius itu, Thomas, si murid yang suka bertanya, nyeletuk:
"Tuhan, kami nggak tahu Engkau pergi ke mana. Jadi gimana kami bisa
tahu jalannya?" (Yoh. 14:5).
Yesus langsung jawab, tegas tapi penuh kasih:
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh. 14:6).
Yesus bilang Dia “Jalan” (hodos). Artinya simpel: kalau mau
sampai ke tujuan, ya harus lewat jalur ini. Dia bukan sekadar penunjuk arah,
tapi jalan itu sendiri. Bandingin dengan Yohanes 10:9, “Akulah pintu;
barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat.”
St. Thomas Aquinas menjelasin begini: dalam kemanusiaan-Nya,
Yesus adalah jalan; dalam keilahian-Nya, Dia adalah tujuan. Jadi, lewat Yesus,
manusia punya akses langsung ke Bapa. St. Agustinus bahkan bilang, “Lebih
baik tertatih-tatih di jalan daripada melangkah lebar di luar jalan.”
Buat Gereja Katolik, Yesus sebagai Jalan nyata banget dalam
sakramen: Baptisan, Ekaristi, dan doa. Katekismus (CCC 618) bilang, salib
Kristus itu kurban unik yang membuka jalan buat kita bersatu dengan Allah.
Jadi, kalau ikut Yesus, kita nggak sekadar ikut aturan, tapi benar-benar
berjalan bareng Dia.
Yesus Kebenaran, Realitas Ilahi yang Nampak
Kata “kebenaran” di sini (aletheia) bukan sekadar
fakta atau teori. Ini kebenaran hidup, realitas Allah sendiri yang
kelihatan dalam diri Yesus. Yohanes 1:14 bilang: “Firman itu telah menjadi
manusia... penuh rahmat dan kebenaran.”
CCC 2466 menegaskan: dalam Yesus, seluruh kebenaran Allah
jadi nyata. Dia bukan cuma ngajarin kebenaran, tapi Yesus Kebenaran itu
sendiri. Itulah kenapa Yesus bisa berkata di Yohanes 8:32, “kebenaran itu
akan memerdekakan kamu.”
Buat orang zaman sekarang yang sering bingung sama banyak
“kebenaran” versi dunia (materialisme, relativisme, dll.), Yesus kasih arah
yang jelas: kebenaran itu pribadi, bukan opini. Paus Benediktus XVI di Spe
Salvi bilang, kebenaran Yesus jadi harapan bagi dunia yang haus makna.
Yesus sebagai Hidup
Yesus lanjut bilang Dia “Hidup” (zoe). Hidup di sini
bukan cuma soal napas dan makan tiap hari, tapi kehidupan kekal. Yesus sendiri
pernah bilang di Yohanes 11:25: “Akulah kebangkitan dan hidup.”
St. Thomas Aquinas ngejelasin: Yesus itu jalan menuju hidup,
tapi sekaligus hidup itu sendiri. Pegang Yesus = pegang jaminan hidup abadi.
Scott Hahn sering hubungin ini sama Yohanes 6, tentang Yesus sebagai roti hidup
yang turun dari surga. Lewat Ekaristi, Yesus kasih diri-Nya supaya kita punya
hidup ilahi.
CCC 2614 bilang doa kita naik ke Bapa lewat Yesus, sumber
hidup baru dalam Roh. Jadi, tiap kali kita ikut Ekaristi, sebenarnya kita lagi
ngalamin janji Yesus sebagai Hidup itu sendiri.
Apa Artinya Buat Kita?
Pernyataan Yohanes 14:6 nggak cuma teori teologi tinggi.
Buat murid-murid Yesus waktu itu, ayat ini jadi penghiburan di tengah
ketakutan. Buat kita sekarang, ini jadi kompas hidup.
- Yesus
sebagai Jalan: kita dipanggil ikutin Dia lewat doa, sakramen, dan
kasih.
- Yesus
sebagai Kebenaran: kita diminta percaya sama Dia, bukan sama
“kebenaran” palsu dunia.
- Yesus
sebagai Hidup: kita disegarkan oleh Ekaristi dan janji hidup kekal.
Gereja Katolik lewat dokumen Dominus Iesus (2000)
tegas bilang: Yesus satu-satunya Juruselamat dunia. Tapi sekaligus, Gereja
percaya kasih Allah bisa menjangkau semua orang yang dengan tulus mencari-Nya.
Singkatnya: Yesus itu jalan yang pasti, kebenaran yang
membebaskan, dan hidup yang nggak pernah mati. Dan undangan itu masih berlaku
sekarang buat kita semua.
Nusa Bunga, 25 September 2025