Universitas Tertua di Dunia yang Dikelola Gereja Katolik
Akar dari lembaga pendidikan tinggi justru tumbuh dari biara-biara dan sekolah katedral pada Abad Pertengahan. Ist. |
Ketika kita menyebut kata universitas, bayangan yang muncul biasanya adalah kampus modern dengan ribuan mahasiswa. Namun, akar dari lembaga pendidikan tinggi justru tumbuh dari biara-biara dan sekolah katedral pada Abad Pertengahan.
Gereja Katolik waktu itu berperan penting menjadi
penjaga ilmu pengetahuan klasik. Sekaligus motor lahirnya pusat-pusat studi
baru.
Sejak abad ke-12, apa yang disebut studium generale pusat pembelajaran terbuka untuk pelajar dari berbagai wilayah menjadi cikal bakal universitas modern.
Di Paris, misalnya, sekolah katedral Notre-Dame berkembang
pesat hingga akhirnya diakui resmi lewat bulla Parens Scientiarum yang
dikeluarkan Paus Gregorius IX pada 1231. Dengan piagam itu, para mahasiswa dan
dosen memperoleh otonomi serta perlindungan hukum dari Gereja.
Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa tanpa peran Gereja,
universitas tidak akan lahir sebagaimana yang kita kenal hari ini. Sebelum
Reformasi Protestan di abad ke-16, setidaknya 81 universitas berdiri di Eropa,
33 di antaranya langsung disahkan melalui piagam kepausan.
Universitas Katolik yang Masih Bertahan
Dari sekian banyak universitas tua, tidak semuanya tetap
beridentitas Katolik hingga hari ini. Sebagian menjadi sekuler seiring dengan
perubahan politik di negara masing-masing. Namun, ada beberapa yang masih jelas
menegaskan diri sebagai universitas Katolik.
Salah satu yang paling menonjol adalah KU Leuven (Katholieke
Universiteit Leuven) di Belgia. Kampus ini didirikan pada 1425 atas prakarsa
Paus Martinus V. Awalnya, pendiriannya dimaksudkan untuk meneguhkan ortodoksi
iman Katolik di tengah pengaruh ajaran-ajaran baru seperti Hussite. Hingga kini
KU Leuven masih beroperasi sebagai universitas Katolik, bahkan berkembang
menjadi salah satu yang terbesar di Eropa dengan lebih dari 60 ribu mahasiswa.
Selain KU Leuven, berikut universitas-universitas lain yang
masuk daftar tua dengan akar Katolik:
No. |
Nama Universitas |
Tahun Pendirian |
Lokasi |
Sejarah Singkat dan
Pengelolaan Saat Ini |
1 |
KU Leuven (Katholieke
Universiteit Leuven) |
1425 |
Leuven, Belgia |
Didirikan oleh Paus Martin V
untuk melawan pengaruh Hussite; fokus awal pada teologi dan hukum kanon.
Masih dikelola sebagai universitas Katolik, dengan fakultas teologi yang
diakui Vatikan. |
2 |
1218 |
Salamanca, Spanyol |
Didirikan oleh Raja Alfonso IX
dengan pengakuan papal dari Paus Alexander IV (1255); terkenal sebagai pusat
studi teologi. Saat ini dikelola pemerintah Spanyol tapi mempertahankan
ikatan Katolik historis. |
|
3 |
Universitas Paris (Sorbonne) |
1150 (formal 1200) |
Paris, Prancis |
Berkembang dari sekolah
katedral dengan bulla papal; pusat teologi Scholastik. Saat ini sekuler, tapi
fondasinya murni Katolik. |
4 |
1096 (formal 1200) |
Oxford, Inggris |
Pengakuan papal pertama pada
1214; didukung Gereja untuk studi seni dan teologi. Saat ini independen, tapi
asal-usulnya Katolik. |
|
5 |
1209 |
Cambridge, Inggris |
Didirikan oleh sarjana dari
Oxford, diakui Paus Gregorius IX (1233); fokus pada hukum kanon. Saat ini
independen, tapi fondasi Katolik. |
Sebagai catatan tambahan, Universitas Bologna (1088) kerap disebut sebagai universitas tertua di dunia. Namun, Bologna lahir bukan dari inisiatif Gereja secara langsung, melainkan dari perkumpulan mahasiswa dengan pengakuan imperial dan papal kemudian hari.
Tradisi Akademik Katolik
Sejak awal, Gereja Katolik menekankan keseimbangan antara iman dan akal budi. Prinsip ini menemukan bentuknya dalam karya
Santo Thomas Aquinas: fides quaerens intellectum, iman
yang mencari pemahaman. Dengan semangat itu, ordo-ordo religius seperti
Dominikan dan Fransiskan mendirikan pusat studi (studia generalia) di
universitas-universitas Eropa.
Mahasiswa di abad pertengahan menempuh jalur panjang: dimulai dengan seni liberal (liberal art) trivium (gramatika, retorika, logika) dan quadrivium (aritmetika, geometri, musik, astronomi).
Baru
kemudian mendalami bidang spesialisasi seperti hukum atau teologi. Perdebatan
intelektual (disputatio) menjadi metode utama untuk mengasah argumen.
Hak-hak akademik juga dilindungi
oleh Paus. Mahasiswa, misalnya, dilindungi lewat benefit of clergy, yang
membuat mereka tunduk pada pengadilan gerejawi, bukan pengadilan sipil. Otonomi
ini menjadi cikal bakal prinsip kebebasan akademik yang masih dihargai hingga
sekarang.
Warisan yang Bertahan
Warisan Gereja Katolik dalam dunia pendidikan tinggi masih terasa. Hingga kini, lebih dari 1.800 universitas Katolik tersebar di lebih dari 100 negara.
Dokumen penting seperti Ex Corde
Ecclesiae (1990) dari Paus Yohanes Paulus II menegaskan kembali misi
universitas Katolik. Misinya adalah mengintegrasikan iman dengan ilmu pengetahuan, membangun
dialog dengan budaya, dan menghadirkan etika dalam riset maupun pengajaran.
Universitas Katolik tidak hanya tempat belajar. Lebih dari itu,Universitas Katolik menjadi ruang tempat iman dan ilmu saling menyapa dan berinteraksi.
Dari Leuven hingga Manila, dari Paris hingga Yogyakarta, jejak panjang tradisi
akademis ini terus hidup dan memberi warna bagi peradaban global. Tradisi itu juga tiba di Pontianak, Bengkayang, Landak, dan Sekadau, Kalimantan Barat.