Rosario: Sejarah Singkat dan Maknanya
Rujukan sejarah paling jelas tentang rosario muncul dari kehidupan Santo Dominikus (+1221), pendiri Ordo Pewarta (Dominikan). Ist. |
Oleh: Colin B. Donovan, STL
Sumber: EWTN – Rosary History
Awal Mula Rosario
Tradisi mengatakan bahwa doa rosario lahir dari kebiasaan
umat awam yang ingin meniru doa para biarawan. Para biarawan setiap hari
mendaraskan 150 Mazmur dalam Liturgi Jam-Jam atau Ibadat Harian. Karena banyak
umat awam tidak bisa membaca Kitab Suci, mereka menggantinya dengan 50 atau 150
doa Salam Maria.
Untuk menghitung jumlah doa, biasanya digunakan tali yang
diberi simpul atau butiran kayu sederhana.
Santo Dominikus dan Rosario
Rujukan sejarah paling jelas tentang rosario muncul dari
kehidupan Santo Dominikus (+1221), pendiri Ordo Pewarta (Dominikan). Ia
mewartakan bentuk doa rosario di Prancis, pada masa iman umat sedang diguncang
oleh ajaran sesat Albigensian. Menurut tradisi, Bunda Maria sendiri yang
meminta doa rosario sebagai penawar terhadap ajaran sesat dan dosa.
Alain de Roche dan Persaudaraan Rosario
Seorang pengikut Santo Dominikus di kemudian hari, Alain de Roche, masuk Ordo Dominikan pada tahun 1459. Dialah yang mendirikan Persaudaraan Rosario untuk menyebarkan dan memajukan doa ini.
Bentuk rosario yang kita
kenal sekarang diyakini berasal dari masanya. Selama berabad-abad, doa rosario
direkomendasikan para santo dan paus sebagai doa terbesar dalam Gereja setelah
Misa dan Liturgi Jam-Jam. Tidak heran, para Dominikan selalu menjadi promotor
utamanya.
Makna Nama Rosario
Kata rosario sendiri berarti “mahkota bunga mawar,”
yaitu karangan rohani yang dipersembahkan kepada Bunda Maria. Rosario sering
disebut Rosario Dominikan untuk membedakannya dari doa rosario lain,
seperti Rosario Fransiskan (Tujuh Sukacita) atau Rosario Servite (Tujuh
Dukacita).
Dalam tradisi Gereja, rosario termasuk salah satu bentuk kalung doa atau corona (yang juga berarti mahkota).
Dalam bahasa Inggris, rosario juga pernah disebut Our Lady’s Psalter (Mazmur Bunda Maria) atau the beads (butiran doa).
Kata “beads” sendiri berasal dari bahasa
Inggris Kuno bede, yang berarti doa, dari kata kerja biddan atau bid,
artinya memohon.
Ad Christum per Mariam
Ungkapan Ad Christum per Mariam berarti “Menuju Kristus melalui Maria.” Maksudnya, Bunda Maria selalu membawa kita kepada Yesus. Perannya bukan menggantikan Kristus, melainkan menuntun, mengarahkan, dan menolong kita untuk lebih dekat kepada-Nya. Maria menjadi jalan yang lembut dan penuh kasih agar orang beriman makin mengenal Putranya.
Peristiwa perkawinan di Kana (Yohanes 2:1-11) menjadi gambaran jelas dari ungkapan itu. Saat tuan rumah kehabisan anggur, Maria peka melihat kebutuhan mereka. Ia lalu berkata kepada Yesus, meskipun belum saat-Nya, dan akhirnya Yesus melakukan mukjizat pertama: mengubah air menjadi anggur. Maria tidak menonjolkan dirinya, melainkan mengarahkan para pelayan untuk “Lakukanlah apa yang dikatakan-Nya.”
Di situlah tampak bahwa jalan menuju Yesus bisa melalui Maria. Ia menunjukkan kepedulian, lalu menunjuk ke Kristus. Dengan berdevosi kepada Maria, kita belajar sikap iman, kepekaan, dan ketaatan.
Melalui Maria, hati kita lebih siap menerima Yesus dan karya-Nya dalam hidup sehari-hari. Itulah semangat Ad Christum per Mariam yang relevan hingga kini.
Disadur oleh: Sr. Felicia Tesalonika