Mgr. Ignatius Suharyo : Refleksi Akhir Tahun Tekankan Bantuan Langsung dan Political Decay
Kredit gambar: penulis. |
EDUKATOLIK - JAKARTA: Dalam refleksi akhir tahun 2024, Mgr. Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta, menyoroti tantangan moral bangsa yang semakin nyata melalui fenomena political decay.
Salah satu isu utama yang disorot adalah bagaimana bantuan langsung, yang sejatinya bertujuan meringankan beban masyarakat, justru berpotensi menyandera gerakan pemberdayaan.
Mgr. Suharyo mengkritik penggunaan bantuan langsung sebagai alat politik, yang tidak hanya menciptakan ketergantungan tetapi juga menghalangi upaya masyarakat untuk mencapai kemandirian. Taktik ini, menurutnya, merupakan strategi politis yang melemahkan keadilan sosial dan bertentangan dengan prinsip dasar pemberdayaan.
Hendakanya membebaskan
Kardinal yang pakar hermeneutika menegaskan bahwa bantuan langsung harus menjadi wujud belarasa sejati yang memberdayakan, bukan instrumen manipulasi untuk melanggengkan kekuasaan.
Dengan pendekatan hermeneutika, Mgr. Suharyo menegaskan bahwa Gereja wajib mengkritik praktik politik yang merusak sembari mendorong dialog publik yang membangun.
Uskup Agung Jakarta menekankan bahwa Gereja adalah kesatuan umat Allah—hirarki dan awam sama-sama bertindak. Suara awam di media dan televisi tentang kebenaran dan keadilan adalah suara Gereja.
“Bantuan langsung yang menghambat pemberdayaan hanya memperpanjang ketergantungan. Gereja dan masyarakat harus memastikan bantuan menjadi jalan menuju kemandirian,” tegasnya menutup konferensi.
-- Rangkaya Bada