Rembulan di Tengah Badai
Hening kala sinar mentari berkilauan
Ranting kering daun - daun berguguran
Permata tak bisa dipoles tanpa gesekan
Begitupun manusia tak bisa sempurna tanpa
ujian
Angin berhembus memberikan kesejukan
Ketika diujung jalan tempat saling
menemukan
Pada saat yang kau tuliskan terhapus debu
beterbangan
Langkah yang patah meniti setengah jalan
Langit memerah cerah ceria
Menatap kosong keluar jendela mencari
ketenangan dari sesuatu yang jauh disana
Jangan terlihat lebih lemah dan semakin
tidak berharga karenanya
Ketika hati dingin seperti ada dinding tak
terlihat yang memisahkan nya
Goresan aksara ku tumpahkan hadirkan
coretan
Berteman dengan untaian kata berbalut
puisi
Bukan sekedar coretan buku harian
Karena perjalanan hidup adalah tentang
rahasia harga diri
Kadang aku ingin seperti mentari pemberi
terang walau sendirian
Yang berwajah teduh penuh kehangatan
Tak Perduli disukai atau dibanggakan
Tak ingin hinaan atau pujian berbalut
kepalsuan
Dari kekacauan kutemukan kesederhanaan
Kadang harmoni ditemukan dari
perselisihan dan ditengah kesulitan ada
kesempatan
Meski badai menerpa, hati tetap tegar
Dalam gelap, cahaya kecil tetap bersinar
Dengan langkah pasti, ku hadapi masa
depan
Sebab hidup adalah anugerah yang tak
ternilai dari Sang Tuhan
![]() |
Gambar Ilustrasi: Menyoroti seseorang yang rela mengahadapi badai meskipun banyak tantangan dan rintangan. |