"Kuasa Gelap" Film Horor Eksorsisme yang makin Meneguhkan Iman

 

Nobar film "Kuasa Gelap" di Tangerang: meneguhkan iman akan Kuasa Terang. Ist.

"Kuasa Gelap" adalah film horor eksorsisme pertama di Indonesia. Mendapat banyak sambutan, film ini menyoroti bagaimana kuasa gelap berusaha memperdaya manusia. Namun, pada akhirnya, kuasa gelap kalah oleh kuasa terang. 

Itu sebabnya, banyak kelompok, termasuk ibu-ibu WK dan aktivis sosial, antusias menonton film ini di bioskop-bioskop, termasuk di wilayah Lippo Karawaci, Tangerang.

Lebih ari sekadar film horor

Kuasa Gelap lebih dari sekadar film horor; ia berfungsi sebagai cermin bagi masyarakat untuk menjelajahi dan berdiskusi mengenai isu-isu seputar iman, kesehatan mental, dan kekuatan gelap yang sering kali tersembunyi. 

Dengan pencapaian yang luar biasa, film ini diharapkan dapat menarik lebih banyak penonton dan memicu dialog yang konstruktif di dalam masyarakat.

Film ini berhasil mencuri perhatian publik dengan narasi yang menegangkan dan berdasarkan kisah nyata. 

Disutradarai oleh Bobby Prasetyo, "Kuasa Gelap" mulai tayang di bioskop pada 3 Oktober 2024 dan dengan cepat meraih popularitas yang mengesankan. 

Raih 500 ribu penonton dalam 3 hari

Dalam waktu hanya tiga hari setelah penayangan perdananya, film ini berhasil menarik lebih dari 500 ribu penonton, menggambarkan antusiasme masyarakat terhadap genre horor yang mengangkat tema eksorsisme.

Berlatar di berbagai lokasi ikonik, termasuk gereja Alam Sutera, film ini tidak hanya menawarkan elemen horor yang mencekam tetapi juga memberikan kedalaman budaya yang berarti. 

Cerita berpusat pada Romo Rendra (Lukman Sardi) dan Romo Thomas (Jerome Kurnia), dua tokoh pemuka agama Katolik yang berjuang untuk menyelamatkan Kayla (Lea Ciarachel), seorang gadis yang terperangkap dalam kekuatan gelap setelah bermain jailangkung. 

Ketegangan dan konflik batin yang dihadapi karakter-karakter ini memberikan dimensi emosional yang kuat, membuat penonton merasakan perjalanan mereka dengan mendalam.

Meneguhkan iman

Rata-rata orang yang menonton film ini berkomentar, "Kuasa gelap kalah oleh kuasa terang. Iman kepada Tuhan yang Benar, Allah yang benar, dan Kuasa Terang tak terkalahkan."

"Malah semakin meneguhkan iman kita," kata Violetta, seorang remaja di Gading Serpong, Tangerang, tentang film ini.

Dalam skala yang lebih luas, "Kuasa Gelap" juga mengungkap fakta mengejutkan mengenai eksorsisme di Indonesia, di mana hanya 10% dari kasus kerasukan yang benar-benar memerlukan ritual tersebut.

Sebelum Nobar film "Kuasa Gelap", selfie dulu. Ilustrasi: Ist.

Film ini menyoroti memberikan inti pesan pemahaman yang lebih baik mengenai masalah kesehatan mental yang sering kali disalahartikan sebagai kerasukan. Dengan pendekatan yang peka, film ini berupaya meningkatkan kesadaran penonton tentang isu-isu yang jarang diangkat.

Jerome Kurnia, yang memerankan Romo Thomas, berbagi kabar menggembirakan tentang pencapaian film ini melalui akun Instagramnya. Dia menyatakan rasa syukur atas pencapaian satu juta penonton pada Minggu siang, 13 Oktober 2024. 

"Puji Tuhan, 1.000.000 penonton sudah melihat aksi Romo Thomas di bioskop! Terima kasih atas dukungan teman-teman semua di seluruh Indonesia. Mari terus ramaikan," tulisnya, menunjukkan betapa pentingnya dukungan penonton bagi keberhasilan film ini.

-- Kasih Karunia


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
sr7themes.eu.org