Di Bawah Tumpuan Kaki Salib
![]() |
sumber ilustrasi: rudall30 |
Demamnya membuat keningnya membara. Hatiku terasa teriris. Dalam momen ini, semua harapan dan impian yang pernah kujalani sebagai seorang ibu. Seolah sirna dalam kepedihan Bunda Maria menemani penderitaan Putranya di bawah tumpuan kaki salib.
"Staba," dalam bahasa Latin berarti "berdiri" atau "berdiri tegak."
Dalam konteks Perjanjian Baru, Maria, ibu Yesus, digambarkan berdiri di kaki salib dengan penuh keteguhan.
Meskipun diliputi kesedihan dan penderitaan yang mendalam, Maria tetap ada di sana, menunjukkan cinta dan dukungan yang tak tergoyahkan untuk Yesus. Sikapnya mencerminkan keteguhan iman dan keberanian dalam menghadapi kesulitan, menjadi contoh bagi banyak orang tentang arti kesetiaan dan pengorbanan dalam cinta.
Betapa aku ingin menggantikan rasa sakitnya dengan pelukanku, seolah aku bisa mengambil alih semua derita yang ditanggungnya. Dalam situasi seperti ini, aku diingatkan untuk meniru keteguhan Maria. Seakan, dengan satu pelukan, semua rasa nyeri itu akan sirna, dan keceriaan akan kembali menyelimuti harinya.
Sebagai ibu, aku menyimpan harapan dalam setiap doa. Dalam keheningan, aku berdoa agar Tuhan memberikan kekuatan dan kesembuhan. Aku ingin menjadi perisai baginya, melindunginya dari semua kesakitan dunia. Namun, aku juga tahu bahwa ada pelajaran dalam setiap ujian yang kami hadapi.
Di balik kesedihan ini, aku belajar tentang keteguhan. Ketika aku melihat matanya yang lelah, aku diingatkan untuk tetap "staba," untuk tidak menyerah. Seperti Maria yang berdiri tegak di kaki salib, aku pun berusaha menunjukkan cinta yang tak bersyarat.
Dalam setiap detik, aku menggenggam tangannya, siap menanggung beban itu bersama.
Karena di balik setiap derita, ada kekuatan. Di balik setiap air mata, ada harapan. Dan di balik setiap kesedihan, ada cinta yang tak akan pernah pudar.
Hari ini. Aku berdiri di sampingnya, meneladani keteguhan Maria. Mengingatkan diriku bahwa cinta ini adalah kekuatan yang tak ternilai. Dalam setiap detik kesedihan ini, kami akan menemukan jalan menuju cahaya.
-- Bejana Rohani