NASKAH FILM PENDEK – "GERIMIS KECIL DI MALAM NATAL"

 Berikut adalah Naskah Film Pendek lengkap dengan dialog dan petunjuk teknis berdasarkan cerita "Gerimis Kecil di Malam Natal" ide cerita: Masri Sareb Putra


🎬 NASKAH FILM PENDEK – "GERIMIS KECIL DI MALAM NATAL"

GENRE: Drama Romantis Rohani

DURASI: 10-15 menit

FORMAT: 16:9, warna, bahasa Indonesia

PENULIS: Masri Sareb Putra & ChatGPT


🎄 ADEGAN 1 – INT. KAPEL PANTI ASUHAN – MALAM

Suasana di dalam kapel sederhana, dihiasi lilin-lilin kecil yang berkedip lembut. Pohon Natal di pojok ruangan menyala terang dengan hiasan berkilauan. Di luar, gerimis tipis menari di jendela. Suara paduan suara anak-anak melantunkan lagu Natal yang damai.

CUT TO:

Mei Hwa (38), wanita Tionghoa cantik, mengenakan blouse putih dan rok biru dongker, memasuki kapel dengan langkah pelan. Ia membawa lilin kecil di tangan kiri, matanya tertunduk, namun hatinya penuh gejolak.

KAMERA mengikuti langkahnya, menggambarkan ekspresi penuh perasaan yang terkunci di wajahnya.


🎬 ADEGAN 2 – INT. DEPAN ALTAR – MOMEN KOMUNI

Mei Hwa berdiri di depan altar. Kamera menyorot wajahnya yang penuh kerinduan. Di belakang altar, PASTOR ANGGA (40-an) dengan jubah putih memberi komuni. Wajahnya teduh dan penuh ketenangan, tetapi sorot matanya mengandung perasaan yang dalam. Mereka saling bertatapan dalam keheningan.

TATAPAN mereka bertemu.

Suasana hening, dunia terasa berhenti sejenak. Mei Hwa mengulurkan tangan, sedikit gemetar, menerima hosti dari tangan Pastor Angga.

MEI HWA (dalam hati):
(Suara lembut)
"Aku mencintaimu, Angga... aku mencintaimu..."

PASTOR ANGGA (dalam hati):
(Suara lirih)
"Mei Hwa, aku ingin berada di sampingmu... namun panggilan Tuhan lebih besar."


🎬 ADEGAN 3 – INT. BANGKU UMAT – SESUDAH KOMUNI

Mei Hwa kembali duduk di bangkunya. Ia berlutut, menggenggam rosario dengan erat. Matanya tertuju pada altar, namun pikirannya terbang jauh, kembali pada masa lalu.

FLASHBACK – MONTAGE (DALAM BENAK MEI HWA)

  • Senyum Angga di kantor bank, mereka berbicara santai.

  • Angga bermain organ di gereja, mengiringi paduan suara.

  • Mei Hwa berdiri di depan pintu seminari, melihat Angga melangkah pergi.

  • Mei Hwa menangis di kamarnya, melepaskan cintanya yang tak terucapkan.

KEMBALI KE KAPEL –
Mei Hwa membuka mata, menghela napas panjang. Ada kedamaian dalam dirinya, meski perasaan cinta itu tetap ada.


🎬 ADEGAN 4 – INT. SISI KAPEL – AKHIR MISA

Pastor Angga berdiri di depan altar, memberi berkat penutup. Paduan suara anak-anak menyanyikan "Malam Kudus." Semua umat berdiri dengan khidmat.

PASTOR ANGGA (dengan lembut):
"Berkat Tuhan semesta alam, dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Amin."

CUT TO:

Mei Hwa menatap Angga dari kejauhan. Ada kedamaian yang tiba-tiba memenuhi hatinya. Namun, di matanya masih ada secercah kesedihan, perasaan cinta yang belum terlupakan.


🎬 ADEGAN 5 – EXT. LUAR KAPEL – MALAM GERIMIS

Mei Hwa keluar dari kapel, dengan payung kecil di tangannya. Hujan gerimis masih turun. Kamera menunjukkan Mei Hwa berjalan pelan, matanya menatap langit yang gelap, berkilauan dengan cahaya dari pohon Natal.

CUT TO:

Mei Hwa berhenti di tengah jalan, membuka surat kecil yang diterimanya dari Pastor Angga setelah komuni. Ia membaca surat itu dengan hati-hati.

“Setiap jiwa adalah persembahan. Dan kau adalah yang terindah yang pernah aku doakan, Mei Hwa. – Angga”

MEI HWA (tersenyum, sedikit menitikkan air mata):
(Hanya bisikan lembut)
"Aku menyerahkan semuanya untuk Tuhan... dan untukmu."


🎬 ADEGAN 6 – INT. KAPEL PANTI ASUHAN – MALAM

Mei Hwa kembali melihat ke dalam kapel. Kamera menunjukkan altar yang bersinar dalam hening malam. Hujan di luar menjadi latar yang menguatkan suasana.

CLOSE-UP Wajah Mei Hwa.
Air mata menetes dari pipinya, namun ada senyum di bibirnya. Dia menemukan kedamaian dalam doa dan cinta yang pernah ada.


🎬 FADE OUT – TEKS PENUTUP DI LAYAR HITAM

"Cinta tak selalu memiliki bentuk duniawi. Kadang, ia adalah doa yang setia dan persembahan seumur hidup."

ENDING SONG: Ave Maria – Instrumental, piano dan organ.


CLOSING

Judul Muncul di Layar: "Gerimis Kecil di Malam Natal"


Silakan dipentaskan, dengan tak-lupa menyebutkan sumbernya.


Jakarta, 08 April 2025.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
sr7themes.eu.org