Mgr. Dr. Valentinus Saeng, Uskup Sanggau : Mengenal Uskup di Indonesia (1)
![]() |
Mgr. Valentinus Saeng yang ugahari (kiri) dan penulis. Dokpri. |
Preambul:
Uskup dalam Gereja Katolik merupakan pemimpin spiritual yang mengawasi keuskupan, berperan penting dalam pelaksanaan sakramen dan pengajaran iman. Mereka bertanggung jawab atas umat dan pemeliharaan tradisi gereja. Relasinya dengan Paus sangat erat; Paus sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik memiliki otoritas untuk mengangkat dan memberhentikan uskup. Uskup juga menjadi bagian dari kolegialitas Gereja, berkontribusi dalam sinode dan keputusan penting. Keterkaitan ini mencerminkan struktur hierarkis dan kesatuan Gereja dalam menyebarkan ajaran Kristus.
Uskup memiliki posisi seumur hidup dan diangkat oleh Tahta Suci di Vatikan, yaitu Paus. Di Indonesia, 37 keuskupan melayani seluruh umat Katolik, yang terdiri dari 10 Keuskupan Agung dan 27 Keuskupan Sufragan. Sebagai umat Katolik, kita wajib mengenal keuskupan dan uskup di Indonesia. Untuk itu, serial tulisan ini disajikan untuk Sidang Pembaca sebagai menu bergizi yang "daging semua."
Selamat mengikuti!
SANGGAU -Edukatolik: Di tepi Sungai Liku, di dalam kompleks Keuskupan Sanggau yang megah. Tinggal sosok yang mampu menghadirkan kedamaian dan kehangatan bagi setiap orang yang datang.
Ya, katedral secara harfiah adalah: gereja utama dalam sebuah keuskupan, di mana uskup berkantor dan biasanya menjadi pusat kegiatan liturgi dan pastoral.
Istilah "katedral" berasal dari kata Latin "cathedra," yang berarti "kursi" atau "takhta." Kata ini merujuk pada kursi uskup yang simbolis, menandakan otoritas dan peranannya sebagai pemimpin spiritual. Katedral sering kali memiliki arsitektur megah dan menjadi pusat iman bagi umat Katolik di wilayahnya.
![]() |
Penampakan katedral kesukupan Sanggau nan megah: bergaya khas lokal dengan warna dan nuansa etnik, berada di tepi Sungai Liku dan badan jalan raya. Dok. penulis. |
Mgr. Dr. Valentinus Saeng, yang lebih akrab dipanggil Mgr. Valen, adalah Uskup Katolik Roma yang tinggal di keuskupan, samping gereja Katedral sanggau yang megah.
Baca Katedral Sanggau: Gaya Kombinasi Aritektur Eropa dan Budaya Dayak
Mgr. Valentinus tidak hanya dikenal karena jabatannya, tetapi juga karena sifatnya yang sederhana dan penuh perhatian.
Tamu membawa berkat
Ketika tamu melangkah ke kediaman Mgr. Valen, mereka disambut oleh suasana yang hangat dan ramah. Ruang tamu, dengan kursi-kursi nyaman dan meja yang disiapkan dengan baik, siap menampung berbagai cerita dan harapan.
Namun, yang paling mencolok bukanlah dekorasi ruangan, melainkan sikap Mgr. Valen sendiri. Ia tidak hanya menjadi tuan rumah yang baik; ia turun tangan untuk mengambilkan minuman dan snack bagi setiap tamu. Dalam tindakan ini, ada sebuah pesan sederhana: “Anda dihargai, Anda penting.”
Setiap pengunjung merasakan kehadiran dan perhatian yang tulus, seolah mereka adalah bagian dari keluarga besar.
Latar belakang Mgr. Valen sebagai "orang asli" dari Belitang, Kabupaten Sekadau, memberikan warna tersendiri pada kepemimpinannya. Ia tumbuh di tengah budaya lokal yang kaya, dan nilai-nilai tersebut membentuknya menjadi pemimpin yang penuh empati. Mgr. Valen selalu berusaha menjalin kedekatan dengan umatnya. Ia percaya bahwa kesederhanaan adalah kekuatan. Dalam dunia yang sering kali menekankan materialisme, Mgr. Valen menunjukkan bahwa dengan hati yang tulus, kita bisa membuat perubahan yang signifikan.
Pendidikan dan pengalaman Mgr. Valen adalah bukti dedikasinya dalam mengembangkan diri. Setelah menempuh pendidikan di Seminari Menengah Santo Gabriel dan melanjutkan studi filsafat serta teologi di Malang dan Roma, ia meraih gelar doktor dalam filsafat. Namun, gelar tersebut tidak membuatnya merasa lebih tinggi dari orang lain. Sebaliknya, ia menggunakan pengetahuan dan pengalamannya untuk melayani masyarakat, baik sebagai penulis yang produktif maupun sebagai pengajar yang menginspirasi.
Perhatian pada isu sosial
Sejak diangkat menjadi Uskup Sanggau pada tahun 2022, Mgr. Valen telah mengambil peran aktif dalam berbagai isu sosial, terutama yang berkaitan dengan kesetaraan gender. Sebagai Ketua Moderator Sekretariat Gender dan Pemberdayaan Perempuan KWI, ia berjuang untuk memberdayakan perempuan di gereja dan masyarakat. Ia sering mengadakan program dan inisiatif yang memberikan suara bagi mereka yang terpinggirkan, mengajak masyarakat untuk membuka mata terhadap pentingnya keadilan sosial.
Kepemimpinannya di KWI juga menunjukkan komitmennya terhadap dialog antarumat beragama. Mgr. Valen aktif dalam berbagai pertemuan yang membahas tantangan-tantangan sosial dan rohani. Ia memahami bahwa dalam keragaman, terdapat potensi untuk membangun hubungan yang lebih baik dan saling menghargai.
Di balik kepemimpinannya yang kuat, ada kerendahan hati yang tulus. Setiap kali ia berbicara, dengan tatapan penuh kasih, orang-orang merasakan kehadirannya yang menenangkan.
Mengajarkan cinta kasih
Mgr. Valen mengajarkan bahwa cinta dan kasih sayang adalah kekuatan yang mampu menyentuh hati dan mengubah dunia. Dalam setiap tindakannya, ia menunjukkan bahwa pelayanan sejati tidak hanya terletak pada kata-kata, tetapi pada tindakan nyata.
Kunjungan ke kediaman Mgr. Dr. Valentinus Saeng adalah lebih dari sekadar pertemuan; itu adalah perjalanan menuju kehangatan kasih yang tulus.
Mgr. Valentinus mengingatkan kita semua bahwa di dunia yang sering kali keras ini, masih ada tempat untuk kebaikan dan perhatian. Mgr. Valen bukan hanya seorang uskup; ia adalah pelita harapan bagi banyak orang, mengajak kita untuk hidup dalam cinta dan saling melayani.
-- Masri Sareb Putra