Katedral Sanggau: Gaya Kombinasi Aritektur Eropa dan Budaya Dayak
![]() |
Pesona katedral Sanggau: bukan hanya milik Katolik. |
Kita mulai kisah inspiratif rubrik media yang kita cinta inni dengan Katedral Sangggau, Kalimantan Barat.
Sungguh arstektur katedral Snaggau ini tiada bandingannya! Bukan saja bangunan milik umat tertentu, melainkan arsektur segala suku bangsa di bumi Dara Nante.
Sebenarnya, ada banyak katedral dengan pesona arsitektur dan keragaman budaya di Kalimantan Barat. Tempat ini tak hanya mencerminkan keimanan yang mendalam, tetapi juga menggambarkan harmoni antara keberagaman suku bangsa di daerah itu. Inilah Katedral Sanggau, sebuah monumen keagamaan yang memukau dan penuh makna.
Katedral dan kebermaknaannya
Katedral, sebuah kata yang berasal dari bahasa Latin "cathedra" yang berarti tempat duduk, merujuk pada gedung gereja Katolik yang memiliki tempat duduk khusus yang disebut Katedra. Katedra adalah takhta bagi seorang uskup, mewakili posisi otoritas dan kepemimpinan dalam Gereja Katolik.Baca Keluarga Nasaret sebagai "Role Model" Keluarga Kristen Sejati
Di wilayah provinsi Kalimantan Barat, tepatnya di Kabupaten Sanggau, berdiri Katedral Sanggau yang mempesona. Di wilayah provinsi dengan luas 147.307,00 km² ini terdapat empat gereja katedral. Masing-masing mencerminkan kekhasan arsitektur dan budaya lokal. Namun, Katedral Sanggau memiliki daya tarik yang begitu istimewa.
Simbol Dayak dan sentuhan Eropa
Bangunan Katedral Sanggau tidak hanya mengundang kekaguman melalui arsitektur yang menakjubkan, tetapi juga menyatukan harmoni antara budaya lokal dan elemen-Eropa.Dengan ciri khas bangunan Dayak, seperti lumbung, jurokng, dan dango penyimpanan padi yang merefleksikan sejarah masa lalu masyarakat Dayak, Katedral ini mampu menjaga warisan budaya daerah.
![]() |
Katedral Sangagau tampak dari depan. Dok. penulis. |
Di samping itu, Katedral Sanggau juga menghadirkan sentuhan Eropa, terutama melalui menaranya yang tinggi ala gereja-gereja Gothic. Penggabungan arsitektur ini menciptakan suasana unik yang menggambarkan penyatuan antara Gereja Katolik universal dan tradisi lokal yang kaya.
Berlokasi di Jl. Jend. Sudirman No.43, Ilir Kota, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Katedral Sanggau menawarkan pemandangan luar biasa. Terletak di tepi Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia, Katedral ini dikelilingi oleh alam yang hijau dan indah. Sungai Liku dan pepohonan yang menghiasi samping katedral dan gedung pastoran menambah daya tarik visual dari tempat suci ini.
Katedral Sanggau bukanlah sekadar bangunan fisik
Katedral Sanggau bukanlah sekadar bangunan fisik. Dengan Uskup ke-2, Mgr. Dr. Valentinus Saeng, sebagai pemimpin rohani, menggarisbawahi bahwa bangunan ini adalah milik segala suku bangsa.
Katedral ini menjadi pusat spiritual yang mempersatukan berbagai suku bangsa di Sanggau. Katedral bangunan yang melambangkan semangat inklusivitas dan kebersamaan. Menghubungkan masyarakat dengan keyakinan dan sejarahnya.
Baca Keluarga di Tengah Tawaran Gemerlapnya Dunia
Katedral Sanggau bukan hanya bangunan bersejarah. Ia adalah cahaya keberagaman dan simbol penggabungan budaya yang kaya.
Dalam keragaman, Katedral ini menciptakan persatuan dan memancarkan keindahan yang melampaui batas-batas fisiknya, mengingatkan kita akan pentingnya merangkul perbedaan dan membangun kedamaian.
Rahami Iman